Senin, 26 Juli 2010

Malam nisfu sa'ban (AIR SUKA DOA)

Hallow apa kabar kah?? hehehe mudah mudahan baik baik ya semua hehhe sok akrab bner nih hihihih. hari senin yang libur ini izin kan saya mem-posting sesuatu yang asyik asyik, sesuatu itu ada hubungan nya sama bulan ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi nih coy ^^v Tadi selepas sholat magrib gue berangkat bareng bareng sama nyokap n adik adik ke musholah Al-Waqfiah deket rumah, ada desir desir aneh pas kaki berjalan, ada persaan aneh gt, hemmm apa yak???? hemmmm terharu sih, setelah banyak hal yang kita lalui bersama dalam keluarga yang sederhana ini, lalu di jalan ke musholah itu mata berjalan menunduk, meniti kaki kaki yang berjalan ke tujuan yang sama, piuuhhh rasa nya gue ini orang yang paling banyak dosa nya, soalnya gue kadang suka menyakiti hati orang lain sih sadar ato ga sering juga sih, juga mengingat kemaren baru aja ada cowo yg gue bikin luka hatinya hikHikhik maf ya :( mr D maf sekali.... yang gue mau ceritain di sini juga mengenai Air yang di bawa ibu ibu tadi, ada yang di tuperwer, di aqua kecil besar sedang, di teko teko keramik, mug mug besar, semua di letakan di tengah tengah ruangan, mengapa bisa begitu?? kenapa mereka semua rela membawa repot repot air dari rumah masing masing tanpa ada komando dari siapa pun, seperti nya sayang sekali melewAti moment membaca surah yassin di malam Nisfhu sa'ban ini tanpa membawa air untuk di bacakan. okok!! Menurut teori yang pernah saya dengar, bahwa sebuah air jika dibacakan kata-kata di atasnya maka partikelnya akan berubah. Termasuk jika dibacakan kalimat-kalimat baik, seperti bacaan Al-Quran. Perubahan baik atau buruknya sesuai ucapan tersebut. Tidak harus bacaan Al-Quran. Dalam islam juga dikenal metode pengobatan dengan air zam-zam yang diatasnya dibacakan doa dan bacaan surat tertentu. Namun demikian tentu kesembuhan maupun keberhasilannya tetap hak mutlak Alloh Swt. Dalam acara-acara semacam itu, seperti mujahadah (Nisfu sa'ban malam ini juga) seringpula dijumpai banyak sekali botol air mineral disekitar panggung atau di depan para santri atau kyai. Setahu saya adalah untuk mendapatkan berkah dari air tersebut. Air tersebut dapat dipergunakan untuk segala macam keperluan. Bisa untuk penyembuhan, mendapatkan jodoh, memperlancar rejeki, atau sebagai tolak bala. Cara penggunaannyapun tergantung hajatnya. Ada yang diminum, dimandikan, disiramkan, dan beberapa cara lainnya. Tetapi sepemahaman saya cara-cara semacam itu tidak pernah dilakukan oleh rasululloh maupun para sahabat. Sehingga, meskipun beberapa bukti telah memperlihatkan khasiatnya, sebaiknya tidak kita lakukan jika kita ingin mencontoh suritauladan rasululloh Muhammad Saw. Karena ridho Alloh tidak dapat kita lihat hanya dari keberhasilan cara tersebut saja, tetapi perlu kita lihat apakah cara yang kita lakukan benar-benar sesuai dengan garis yang telah ditentukan-Nya. Gue pikir juga manusia hanya bisa berusaha dan Alloh lah yang menentukan, meminum dari air yang penuh doa siapa juga yang kagak mau, gue percaya selama nya do'a adalah baik dan meminum nya bagian dari usaha, bukan kan manusia itu sangat rapuh, ada yang sangat besar di luar kendali tiap tiap kehidupan, dialam semesta yang ilmu manusia melainkan setetes air di samudra, manusia hanya bisa berusaha sebaik mungkin menjalankan hidup yang pernuh misteri ini. ini ada gue kutip dari google artikel tentang air, judulnya AIR DAN REFLEKSI ENERGI LINGKUNGAN, wajib baca gan hahahah, semoga kita termasuk orang yang beruntung ya, mengambil hikmah apa pun yang menimpa kita...amieeen http://mazblend.wordpress.com/2009/03/28/air-dan-refleksi-energi-lingkungan/ selengkapnya ada di bawah sini gan xixixixi Kehidupan sangat tergantung dari air. Bukan hanya kuantitasnya namun kualitas air yang amat menentukan. Ternyata kualitas air juga merupakan cerminan dari energi positif atau negatif di sekitarnya. Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari keberadaan air. Sekitar 60 persen permukaan Bumi tertutup air. Tiga perempat tubuh kita terdiri dari air. Artinya sel-sel tubuh sangat tergantung dari keberadaan air, agar tetap hidup. Tetapi lebih dari itu, air juga merefleksikan kesadaran maupun kondisi kehidupan manusia itu sendiri. Kehidupan yang sehat, amat tergantung dari keberadaan air yang kualitasnya bagus. Bukan hanya kuantitas, namun terutama kualitas air yang menentukan kualitas kesehatan. Sekarang semakin sering kita dengar laporan yang menyebutkan jutaan anak-anak meninggal setiap tahunnya, akibat air minum yang tercemar.

Ternyata air juga merefleksikan situasi di sekelilingnya. Dalam ilmu fisika kita ketahui air selalu mengikuti bentuk tempat dimana ia berada. Akan tetapi kenampakan fisik yang berubah-ubah itu hanya satu sifat air. Yang lebih penting lagi, bentuk molekul air ternyata juga berubah seiring dengan perubahan vibrasi energi lingkungannya. Dalam hal ini, air bukan hanya memiliki kemampuan mencerminkan bentuk atau kenampakan lingkungan, namun secara molekuler juga mencerminkan kondisi lingkungannya.

Refleksi inilah yang sejak lebih dari satu dasawarsa ini diteliti oleh Prof.Dr. Masaru Emoto pakar kedokteran altenatif dari Jepang. Sejak lama diketahui, air yang jernih seperti kristal adalah air yang mutunya baik. Namun demikian, tidak semua air yang jernih itu sehat dan berkualitas. Misalnya saja dalam penelitian Emoto di Jepang, hampir semua warga kota minum air ledeng yang kelihatannya jernih. Akan tetapi, penjernihan airnya menggunakan terlalu banyak unsur Chlor,

yang akibatnya sekitar 20 persen penduduk menderita penyakit alergi. Muncul pertanyaan, mengapa bisa muncul kondisi seperti itu?

Pengaruh lingkungan

Penelitian ilmiah oleh Prof. Emoto menggunakan analisis resonansi magnetik-MRA, menunjukkan, air yang sehat biasanya akan membentuk kristal segi enam jika dibekukan. Untuk itu, lebih dari satu dasawarsa prof. Emoto melakukan penelitian kristal air yang dibekukan. Sebagai penegasan hasil penelitiannya Prof.Emoto memotret lebih dari 10.000 bentuk kristal air dari percobaannya.

Disimpulkan, kristal air akan terbentuk jika airnya merasa sehat, atau berada di lingkungan yang menyenangkan. Lingkungan tercemar yang tidak sehat, penuh energi negatif atau emosi buruk akan menyebabkan air samasekali tidak dapat membentuk kristal jika dibekukan.

Penemuan penting lainnya, kondisi air ternyata dapat dipengaruhi. Dalam berbagai penelitian terbukti dan selalu dapat dilakukan pembuktian ulang, bahwa struktur molekul air dipengaruhi oleh getaran, musik, kekuatan pemikiran, doa kata-kata atau bahkan oleh tulisan yang ditempelkan. Kedengarannya seperti ilmu perdukunan, tetapi semua itu dibuktikan secara ilmiah oleh Prof.Emoto dalam penelitiannya menggunakan peralatan resonansi magnetik ? MRA dan foto-foto yang dibuatnya sejak tahun 1990 lalu. Bukan omong kosong, jika air zam-zam dari Mekkah atau air dari tempat ziarah di Lourdes, ketika dibekukan dan difoto, memiliki kristal segi enam yang jernih dan sempurna.

Dalam sebuah ceramahnya di kota München di Jerman beberapa waktu lalu, prof.Emoto membuktikan pengaruh positif dan negatif terhadap air tsb. Di depan sekitar 500 orang yang mengikuti ceramahnya, ia membagi-bagi air dari berbagai sumber dan memasukannya ke dalam wadah kecil, kemudian membekukannya pada suhu minus 20 derajat C. Dalam kondisi beku, air kemudian diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 200 kali lipat, untuk dapat melihat struktur kristalnya. Apa yang terjadi? Ternyata tidak semua air membentuk kristal. Air yang diambil dari perairan yang tercemar, air ledeng, air yang mengandung racun atau air yang sebelumnya dipanaskan menggunakan mikrowave, samasekali tidak membentuk kristal.

Energi dari musik dan doa

Percobaan diulang dengan air suling, yang dibagi-bagi lagi ke berbagai wadah kecil. Publik kemudian disuguhi musik klasik berupa simpony karya Mozart. Hampir semua yang mengenal simpony tsb, ikut menyanyikan nadanya. Setelah itu air dibekukan dan difoto di bawah mikroskop. Terlihat kristal-kristal segienam berbentuk bunga yang indah. Percobaan kemudian diulangi dengan air yang sama, tetapi yang diperdengarkan adalah musik heavy-metal. Ketika dibekukan dan difoto, molekul air tidak membentuk kristal samasekali.

Percobaan lainnya dilakukan di Jepang. Prof.Emoto mengajak sekelompok orang, untuk mengadakan upacara ritual dan bermeditasi di sebuah danau yang tercemar. Pada musim panas berikutnya, media massa lokal terkejut, karena danau yang biasanya berbau tidak sedap, kini tidak tercium baunya. Namun musim panas tahun berikutnya, danau kembali berbau tidak sedap. Percobaan itu hendak membuktikan, bahwa mediatasi atau doa, hanya bersifat sementara dalam mempengaruhi sifat molekul air. Doa dan meditasi terus menerus, seperti di sumber air zam-zam di Mekkah dan di sumber air di Lourdes, diyakini juga terus menerus membuat kualitas molekul airnya menjadi amat bagus.

Sebagai pakar pengobatan alternatif, prof. Emoto menarik logika sifat molekul air yang dapat dipengaruhi energi positif dan negatif itu, terhadap sel tubuh manusia. Jika tigaperempat volume tubuh manusia adalah air, bagaimana reaksi air di dalam sel terhadap berbagai pengaruh tsb? Penelitian terdahulu yang dilakukan pakar lain secara terpisah menunjukkan, doa baik yang diucapkan langsung atau dari jarak jauh, ternyata mempercepat penyembuhan. Musik, ternyata juga mendorong semangat dan penyembuhan penyakit. Jika air suling yang digunakan sebagai alat ujicoba tidak suka musik heavy metal, diperkirakan, air di dalam sel tubuh juga tidak suka musik tsb. Atau

jika air suka doa, musik klasik atau meditasi dan ritual keagamaan, diharapkan air dalam sel tubuh juga menyukai situasi itu. Dalam ujicoba lainnya, dengan menggunakan berbagai bahasa, ternyata kata-kata yang positif, seperti cinta, rasa terima kasih dan puji-pujian menyebabkan molekul air membentuk kristal yang bagus. Artinya, kualitas molekul air juga menjadi bagus dan sehat jika dikonsumsi. Bagi pakar pengobatan alternatif seperti prof. Emoto, tentu saja semua hasil penelitiannya sangat berguna untuk menemukan sarana pengobatan alternatif yang manjur. Juga ternyata bersikap dan berfikir positif, berdoa dan bermeditasi, dapat menyebarkan refleksi energi positif bagi unsur air di sekitar dan di dalam tubuh kita.

Menurut Emoto, air bisa “mendengar” kata2, “membaca” tulisan, dan “mengerti” pesan dan serta merekam pesan spt pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dlm pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yg lain.

Ketika dibacakan doa untuk kesembuhan didepan sebotol air maka terekam kristal seperti gambar dibawah:

Ketika dicoba dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan.

Ketika diputarkan musik symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga.

Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal akan hancur.

Kristal air ini merekam lagu ‘Imagine’ dari John Lennon. Spt lagunya, kristal ini unik dan indah. Setiap elemen tumbuh dg harmonis.

Saat diungkapkan ‘war’, kpd kristal air (sebelah kiri), maka bentuk kristal ‘peace’ (kanan) tertabrak oleh benda mirip pswt (WTC pd 9 Sept). Gb direkam sblm kejadian.

Selanjutnya ditunjukkan kata ”malaikat” : terbentuk rantai dg kristal hexagonal yg indah (gambar kiri) dan ketika ditunjukan kata “setan”, kristal berbentuk buruk dg bola api ditengah (gambar kanan).

Kristal air yang direkam dari mata air yg masih jernih di Jepang.

Foto penelitian dan publikasi lengkap Prof. Dr Masaru Emoto

Lihat juga video YouTube bentuk kristal ketika dinyanyikan lagu indonesia raya

stopppp!!!!! selesai sampe sini, jadi gimana menurut loe?? ini bukan dukun dukunan loh... ada penelitian nya juga kan!!!!! di tegukan pertama tadi dalam hati gue berdoa semoga alloh beri keselamatan dunia dan akhirat buat keluarga ini, amiennn \m/('0')\m/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar